minggu kemarin dikantor ada medical check up untuk semua karyawan. jujur ini adalah pengalaman pertamaku medical check up karena biasanya bila aku sakit aku hanya istirahat dirumah dengan meminum obat yang beredar di warung atau pergi ke dokter 24 jam. seingatku jarang sekali aku ke kerumah sakit, yang kutahu aku kerumah sakit bisa dihitung pakai jari yaitu saat mamaku menjalai operasi, saat menengok saudaraku yang sakit dan saat sahabatku semasa kuliah dirawat disana. dan jujur aku tidak begitu senang dengan rumah sakit, mungkin karena imegnya yang seram dan menakutkan aku jadi malas pergi kesana dan berharap ga pernah kesana.
bahkan saat aku kecelakaan (waktu itu aku baru kuliah semester satu dan umurku sekitar 17 thn) dan aku mengalami kecelakaan motor aku hanya pergi ke dokter 24 jam dekat rumah plus diurut oleh tukang urut karena kupikir hanya lecet-lecet biasa meskpiun saat itu keadaanku khususnya bagian wajahku cukup parah karena terbentur tiang listrik(waktu itu aku baru beljar motor dengan om dan motor om ku rusak parah padahal baru kredit beberapa bulan hehehe).
mukaku rusak sebelah, tangan ku keseleo plus dada yang terjepit motor dan tiang listrik tak begitu kuhiraukan. dan berharap bisa sembuh dengan diurut dan dioleskan salep dari dokter.
oiya waktu smp kelas satu aku juga pernah sakit gejala tifus sampai kurang lebih satu bulan aku absen dari sekolah untungnya waktu itu memang lagi banyak libur karena kerusuhan yang terjadi (sekitar tahun 1998) maka pihak sekolah banyak yang meliburkan muridnya karena takut akan ikutan demo.
seharusnya waktu itu aku dirawat di rumah sakit karena kondisiku yang cukup parah bahkan ditakutkan aku terkena gejala demam berdarah yang bila tidak cepat diobati secara serius akan berakibat fatal, namun karena pertimbangan tidak ada yang menjaga di rumah sakit bila aku dirawat disana (mamaku harus mengurus kedua adikku yang masih kecil-kecil)dan ketakutannku pada rumah sakit akhirnya dokter mengijinkan aku rawat jalan dirumah dengan catatan harus tetap control dan istirahat yang cukup.
tapi emang aku bandel, terkadang obat dari dokter aku sembunyikan di dalam lemari sehingga pada saat minum obat aku tak perlu meminumnya hehehehe walhasil setelah aku sembuh obat dari dokter bertumpuk dilemariku, untungnya mama ga curiga dan menyangka kalau obat-obat itu sudah ku minum.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar